Bandar udara Syamsudin Noor berada di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 25 km sebelah tenggara dari pusat Kota Banjarmasin. Pertama kali beroperasi pada tahun 1936 digunakan untuk mendistribusikan pasukan penjajah (Belanda kemudian Jepang) ke Kalimantan. Lapangan itu sendiri terbuat dari Ulin, sehingga dikenal dengan Lapangan Terbang Ulin hingga saat inipun sering disebut dengan istilah Landasan Ulin.
Ditahun 1975 mulai digunakan untuk penerbangan Sipil Indonesia dan hingga saat ini menjadi Bandara Internasional walaupun hingga saat ini (2019) Penerbangan Internasional hanya melayani Penerbangan embarkasi haji langsung Banjarmasin-Jeddah pulang-pergi. Di Tahun 2017 Bandara ini dikembangkan dan diperluas.
Pada tahun-tahun awal digunakan sebagai penerbangan sipil, bandara Lapangan Terbang Ulin berubah namanya menjadi Bandara Syamsudin Noor. Nama ini diambil dari seorang perwira menegah yang gugur saat menjalankan misi tugas negara. Putra Bangsa kelahiran Alabio kabupaten Hulu Sungai Utara pada 5 November 1924 .
Lenan Satu lulusan dari Academy Military School (AMS) Yogyakarta tahun 1946 ternyata adalah alumni H.I.S di Batavia dan alumni pendidikan M.U.L.O di Bogor Jawa Barat. Setelah Lulus dari AMS Yogyakarta meneruskan di sekolah kejuruan penerbangan Yogyakarta hingga tahun 1947 dan berlanjut mengikuti Pendidikan dan latihan Penerbangan Pesawat Udara di India dan Burma ditahun 1947 selama 4 tahun.
Tugu Bandara Syamsudin Noor
Pilot kebanggaan Indonesia asal Kalimantan Selatan ini mendapat penghargaan Kenaikan Pangkat sebagai Kapten (Anumerta) di usianya menjelang ke-26 setelah pesawat Dakota T-446 milik AURI yang diterbangkannya dari Lapangan Andir Bandung menuju Tasikmalaya menabrak Cadas Dinding gunung dilereng gunung Galunggung yang terletak lebih kurang 15 Km disebelah tenggara Malang Bong ( Kecamatan Ciawi Tasik malaya ) pada hari minggu tanggal 26 November 1950 sekitar pukul 17.00 WIB.
Dalam menghormati dan menghargai serta mengingat jasa salah seorang pelopor bagi kelahiran “ Indonesian Airways “ (menurut versi TNI AU) ini, Pemerinta Indonesia menetapkan namanya sebagai nama salah satu bandara di tanah air, bandara yang ada di Kalimantan Selatan yaitu Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin pada tanggal 9 April 1970
Inilah salah satu Pahlawan kebanggaan kita yang bersedia menjadi kusuma bangsa di usia mudanya untuk bangsa dan negaranya. Bukan hanya Banjarbaru yang bangga atas nama ini, bangsa Indonesia bahkan Dunia pun bangga atas prestasi dan pengorbangannya seorang putra daerah Kalimantan Selatan ; Muhammad Syamsudin Noor.
Sebagai satu-satu SMK Penerbangan di Kalimantan Selatan dan tetap di di Kota Banjarbaru dimana Bandara Syamsudin Noor berada, merasakan bangga atas kepatriotannya dan menjadi cambuk semangat bagi kami agar menjadikan Taruna-Taruni kami memiliki jiwa yang bertanggung jawab kepada bangsa dan negara melalui keahliannya dibidang Penerbangan.