Lokakarya di SMK Penerbangan Banjar- baru ini dilaksanakan pada hari selasa (29/12/2015) bertempat di bengkel Air Frame & Power Plane, secara khusus di hadiri ketua Yayasan Whiyata Dirgantara Borneo-SMK penerbangan Banjarbaru sebagai nara sumber di dampingi Kepala Sekolah. Pesertanya adalah Tenaga Pendidik dan Keendidikan SMK Penerbangan Banjarbaru.
Lokakarya yang biasanya disebut IHT ini merevisi VISI sekolah dengan masukan dari peserta lokakarya agar mendapatkan visi yang jelas dan terukur (VISI baru). Kemudian Kegiatan ini membahas pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) sekolah. Tentunya perlunya pemahaman bersama agar terjadi persamaan persepsi dalam mencapai tujuan. Sehingga SOP yang dibuat tidak tumpang tindih, Selanjutkan akan dibuat program tahun 2016-2017 yang terkendala dan terukur.
Ketua Yayasan, Dr. Iswiyanti Rahayu, M.Si, menyambut dengan baik kegiatan yang di gagas kepala sekolah ini dan sangat antusias dalam mengikuti lokakarya ini. “Bila melihat semangat kalian, Saya sangat optimis bahwa SMK Penerbangan Banjarbaru bisa benar-benar menjadi Pionir di Kalimantan selatan” ujarnya mengomentari jalannya lokakarya. Harapan akan merubah paradikma, bahwa Siswa kejuruan Administrasi kurang mendapat perhatian masalah disiplin, ini akan dirubah siswa kejuruan Administrasi akan mengikuti kegiatan Kedisiplinan seperti yang diperlakukan terhadap Siswa kejuruan Air Frame & Power Plane.
Kegiatan ini akan dilanjutkan pada tanggal 4 Januari 2016 untuk mengkaji dan membahas Perencanaan Program sekolah Tahun 2016-2017.
Menyelesaikan Kegalauan Orang Tua
Pemikiran orang tua ketika memasukan anaknya ke SMK tentunya setelah lulus ingin langsung mendapatkan pekerjaan sedangkan bila melanjutkan kuliah akan mempersiapkan biaya yang besar lagi, tentunya ini kegalauan orang tua ketika anaknya sudah memasuki akhir kelas XII
Kepala SMK Penerbangan Banjarbaru, Paidillah, S.Pd.I, sudah pernah menenangkan kegalauan orang tua ini namun tentunya orang tua masih belum puas bila tidak ada jawaban yang memuaskan 100 %. Untuk kejuruan Air Frame & Power Plane sudah ada perusahaan yang siap menerima hanya tinggal kesiapan siswa saja untuk mendapatkannya. sedangkan untuk kejuruan Administrasi Sekolah sudah berkoordinasi dengan GM Angkasa Pura, Garuda Indonesia Airline dan berusaha membuat MOU bukan hanya tempat magang tapi juga tempat bekerja nantinya.
“Dalam hal ini sekolah hanya memfasilitasi saja, selebihnya tentunya kemampuan siswa itu sendiri” kata kepala sekolah disela-sela IHT. Kegiatan MOU mungkin akan dimulai awal tahun 2016 agar semua siap setelah siswa lulus sekolah. ” Bahkan sampai Ketua Yayasan pun mncarikan peluang kerja, bahkan sampai ke Dinas Perhubungan minimal jadi Honorer” tambahnya.
“Tidak ada satupun sekolah yang menjamin siswanya akan bekerja setelah lulus, sekaliber apapun sekolah itu” ujar Ketua Yayasan Angkat bicara. “Namun Sekolah memberikan kepercayaan kepada Dunia Kerja dengan mengahasilkan siswa yang memiliki Disiplin, Penguasaan IPTEK dan bertanggung jawab” tandasnya.
Pihak sekolah bertanggung jawab dengan menghasilkan siswa yang berkualitas dan kompeten dibidangnya serta jujur tentunya. Hingga berusaha mencarikan peluang, namun semuanya itu tergantung dari siswa itu sendiri, untuk memperoleh keinginannya mulai dari masuk sekolah mengikuti semua aturan dan kebikajan sekolah. Bila siswa itu menyia-nyiakan waktu sekolahna tidak serius dalam belajar dan hanya bermain-main saja hasilnya pasti tidak baik.