Pembelajaran jarak jauh menjadi cara kegiatan pembelajaram utama di SMK Penerbangan Banjarbaru. Berdasarkan Surat Edaran Gubernu Kalsel bahwa Pembelajaran secara tatap muka di satuan pendidikan PAUD/RA/SD/SMP/MTs/ SMA/MA/SMK/SLB dan satuan pendidikan lainnya di Provinsi Kalsel baik yang di daerah zona kuning, orange dan merah di masa pandemi Covid-19 tidak diperkenankan. Surat Edaran ini merupakan tindak lanjur dari Surat Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, dan nomor 440-882 tahun 2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun pelajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi Covid-19.
SMK Penerbangan melakukan perubahan cara pembelajarannya dari tatap Muka menjadi Online (Dalam jaringan). Taruna melaksanakan Belajar di rumah dengan internet /online. Guru-guru sebagian besar melaksanakan disekolah dengan menggunakan Video Conference, google Meet, Youtube, WA, google Classroom dan aplikasi lainnya yang bisa menjangkau Taruna-taruni untuk memberikan materi pelajaran. Hal ini disebabkan Kota Banjarbaru masih berada di zona Merah.
PJJ seperti ini sebenarnya SMK Penerbangan Banjarbaru sudah melaksanakan semenjak awal pandemi Covid-19 dan Pemerintah mengharuskan Sekolah untuk melaksanakan PJJ. Bebekal dari itu maka di awal tahun ajaran 2020-2021 SMK Penerbangan Banjarbaru melaksanakan PJJ ini dengan menyiapkan perangkat-perangkat yang dipergunakan untuk pembelajaran daring/online. bagi guru-guru yang melaksanakan dari rumah, maka diberikan quota internet.
Dilain kesempatan, Wakil Kepala Sekolah, I Putu Januarta, S.Pd mengungkapkan bahwa guru-guru SMK Penerbangan juga tidak kalah dengan kondisi ini, Berinovasi dengan berbagai cara, metode pembelajaran diterapkan dengan sistem online ini. Bahkan harus memperaktikan gerak-gerakan pun dilakukan. Penilaian dengan lisan pun bisa dilaksanakan dengan baik. “Guru-guru dilihat semakin mahir menggunakan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar” ujarnya.
Transfer ilmu pengertahuan saat ini memang bisa memungkinkan dilakukan dengan baik melalui pembelajaran jarak-jauh, namun tetap lebih baik lagi bila Transfer ilmu ini dilakukan secara langsung (tatap muka)
Walupun demikian PJJ ini tidak terlepas dari kendala-kendala yang ada. Seperti Jaringan Internet yang dimiliki Taruna/taruni yang rumahnya berada jauh diluar kota. Cuaca yang saat ini memasuki musim penghujan menyebabkan sinyal internet yang naik turun.
“Tantangan terberatnya adalah mengkondisikan taruna-taruni mengikuti pembelajaran sehingga sulit mengukur ketercapaian pembelajaran” tambah guru bidang matematika ini. Alasan jaringan selalu digunakan taruna-taruni untuk tidak mengikuti kegiatan pembelajaran secara video conference / video meet. Tentu sulit juga bagi guru-guru memastikan kebenaran alasan tersebut sehingga guru hanya bisa menerima alasan tersebut.
Transfer ilmu pengertahuan saat ini memang bisa memungkinkan dilakukan dengan baik melalui pembelajaran jarak-jauh, namun tetap lebih baik lagi bila Transfer ilmu ini dilakukan secara langsung (tatap muka) karena penilaian terhadap pelajar lebih obyektif dan akuntabel serta pelajar tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuannya saja tapi juga dapat melihat dan meniru gurunya untuk memiliki akhlak dan berprilaku dengan baik.